Menurut Alfan, pemilik mobil harus bertindak cepat saat air mulai berangsur naik. Segera memindahkan mobil ke tempat aman merupakan cara yang paling tepat. "Tetapi bila cara itu sudah tak mungkin, maka tindakan penyelamatan darurat harus dilakukan. Setelah itu, baru dilakukan pemulihan," jelas mantan kepala mekanik sebuah bengkel resmi milik agen pemegang merek (APM) mobil terkenal asal Jepang di kawasan Jakarta selatan itu.
Lantas seperti apa penanganan darurat dan langkah pemulihan tersebut? Berikut penjelasan Alfan.
Penanganan darurat
1. Putus semua sumber kelistrikan
Langkah pertama yang harus Anda lakukan adalah melepas kabel aki di terminal plus. Hal itu untuk mencegah terjadinya hubungan arus pendek atau korsleting. Meski mesin mobil dalam kondisi off, sistem kelistrikan mobil masih menyisakan aliran listrik ke beberapa perangkat elektronik mobil. "Bila tak segera diputus, sistem kelistrikan mobil pun bisa rusak," kata Alfan.
2. Jangan mengaktifkan mesin saat memindahkannya
Bila air telah surut dan Anda berniat memindahkan mobil, jangan sesekali menyalakan mesin terlebih dahulu. Pindahkan mobil dengan cara mendorongnya. Menyalakan mesin berpotensi menyebabkan hubungan arus pendek sistem kelistrikan. Selain itu, bila sisa air masuk ke saluran isap udara ke ruang bakar, maka akan terjadi water hammer di mesin sehingga mesin jebol. "Setang seher atau connecting rod akan bengkok atau crankshaft patah saat terjadi kompresi di setiap silinder," terang Alfan.
Pemulihan pasca-banjir
1. Lakukan pengeringan
Setelah mobil dipindahkan, langkah selanjutnya adalah melakukan pengeringan berbagai komponen. Caranya, lepas semua kabel kelistrikan kemudian semprot dengan angin dari kompresor angin. Bila tidak ada kompresor, Anda bisa menggunakan pengering rambut atauhair dryer. Komponen yang wajib dikeringkan dan dibersihkan adalah busi, saluran angin, saringan angin, karburator, coil, delco, alternator, dinamo starter, V-belt, serta seluruh rangkaian kabel.
2. Ganti oli
Oli merupakan zat penunjang kerja mesin yang sangat penting. Oleh karena itu, kuras oli dan ganti dengan yang baru bila mobil telah terendam banjir. Setelah oli di mesin telah habis terkuras, jangan lupa semprot dengan angin melalui kompresor. Bila Anda tidak memiliki kompresor, bisa menggunakan pompa angin, hingga oli dan air benar-benar terkuras. Setelah itu, isilah mesin dengan oli yang larut dalam air dan kuras oli tersebut. Hal itu dimaksudkan agar air di mesin benar-benar hilang. Setelah itu, isi dengan oli baru yang jenis dan spesifikasinya sama dengan yang Anda gunakan selama ini.
3. Kuras tangki bahan bakar
Langkah ini juga wajib Anda lakukan untuk menghilangkan air yang mungkin masuk ke tangki atau saluran bahan bakar selama air banjir merendam mobil. Ingat, bahan bakar yang terkontaminasi air tidak hanya berpotensi merusak komponen mesin, tetapi juga menyebabkan mobil mogok. Untuk menguras tangki bahan bakar tidak sulit. Caranya, masukkan selang kecil hingga ke dasar tangki dan hisap dengan mulut hingga bahan bakar keluar mengalir hingga habis.
4. Keringkan panel dan lampu
Bagian yang wajib diperiksa dan dikeringkan adalah lampu. Pasalnya, selain berfungsi sebagai penerangan di malam hari, arus listrik di lampu juga rentan korsleting. Setelah itu, keringkanwiper, klakson, door trim, karpet dek, serta jok. Keluarkan karpet dan lepas sarung jok kemudian cuci dan jemur. Keringkan bagian interior dengan vacuum cleaner dan buka keempat pintu mobil.
5. Pastikan peranti pengereman aman
Setelah semua prosesi di atas Anda lakukan, maka langkah selanjutnya adalah membersihkan peranti sistem pengereman. Lepas roda dan buka perangkat rem, keringkan dan bersihkan kanvas rem, piston kaliper, dan karet teromol. "Setelah terendam air, biasanya kanvas rem mengeras. Oleh karena itu, gunakan ampelas halus untuk membersihkan. Bila kanvas sudah terlalu keras, sebaiknya diganti," kata Alfan.
6. Bawa ke bengkel untuk memastikan ECU dan Injektor
Setelah semua langkah tersebut Anda jalankan dan tangki sudah terisi bahan bakar, lakukan pemanasan mesin. Panasi mesin 10-15 menit, setelah itu bawa ke bengkel untuk memastikan sistem di electronic control unit (ECU) atau biasa disebut komputer mobil tak bermasalah. Pemeriksaan peranti harus segera dilakukan, karena kalau telat dan ternyata bermasalah, maka sistem pembakaran dan sebagainya akan kacau. "Biaya perbaikannya pun sangat mahal," ujar Alfan mewanti-wanti. Begitu pula dengan injektor bahan bakar
Sumber : haxims
No comments:
Post a Comment