Selamat datang di blog saya... "AndyKaito's Blog" Terima Kasih atas kunjungannya.. Jangan lupa komentar yaa ?? ^_^ hehehe

Thursday, November 07, 2013

SESUATU YANG TERLEWATKAN


Oleh : Andi Setiawan

Malam gelap yang dingin telah menghinggap, semakin dingin menusuk dengan bersamaannya malam yang semakin larut. Hujan yang mengguyur sejak sore tadi memang semakin membuat suasana malam semakin terdramatisir. Dan kala itu pula aku semakin nyaman untuk tetap menggoyang-goyangkan pena kecilku di atas buku mungil yang sering aku bawa jika aku pergi. Semakin bersemangat pula untuk menggoreskan tinta di atas kertas putih bersih tanpa noda. Semua itu aku lakukan di tempat kesukaanku, dengan kursi yang setiap saat aku duduki saat aku berhadapan dengan apapun saat di meja belajarku.
Di sudut ruang yang kecil, kamarku, dengan intensitas cahaya yang memang  bisa dibilang kurang, aku tetap berusaha menorehkan kata-kata yang muncul di dalam benakku. Entah apa maksud dari semua kata yang kutorehkan tersebut, mungkin hanyalah untaian kata yang tak mengandung banyak arti. Namun aku tetap semangat mengendalikan pena kecilku agar tetap bisa menari-nari di atas kertas. Tetap mencurahkan apa yang aku pikirkan, yang aku rasakan. Meskipun kadang terhenti dengan interaksiku dengan satu toples makanan ringan yang selalu setia menemaniku.
Waktu pun terus bergulir, detik demi detik terus berjalan, kata demi kata yang aku hasilkan pun semakin banyak. Semakin memenuhi lembaran-lembaran kertas yang tergoreskan tinta pena. Tak terasa dengan ketidaksadaran yang setengah menghinggapiku, waktu menunjuk pukul 01:10. Malam semakin larut, suasana pun semakin mencekam terasa. Rasa dingin yang terus-menerus menyelimuti, menembus pori-pori kain pakaian yang aku kenakkan. Selimut yang terbaring rapi di keranjang tempat tidurku, yang berada di belakangku saat itu, terus-menerus menggodaku, mengajakku untuk segera masuk kea lam mimpi. Tapi aku tetap bertahan dengan posisiku, dengan tetap menjaga ritme goresan tinta pena pada lembaran kertas tadi.
Suasana malam semakin sepi, semakin terasa kelam dengan dinginnya yang selalu berusaha menusuk tulang. Ketidaksadaran pun tiba-tiba menghinggapiku, aku berusaha melawannya namun sia-sia juga perlawananku itu. Aku pun terjatuh pada suasana diantara hidup dan mati, hanya tinggal setengah nyawaku yang tinggal di dalam tubuhku. Pada saat itu pula berhentilah gerakan gemulai dari penaku itu. Goresan-goresan tinta pena pada kertas pun berhenti, seakan lepas dari sayatan pedih