Selamat datang di blog saya... "AndyKaito's Blog" Terima Kasih atas kunjungannya.. Jangan lupa komentar yaa ?? ^_^ hehehe

Friday, February 24, 2017

Karyaku: Madilyn Bailey by andykaito

Hello..
sekian lama tidak posting di blog ini karena kesibukan kuliah.
Kali ini saya akan menunjukkan karya kecil saya.
Ini merupakan sketsa yang saya buat sendiri, dengan model yaitu Madilyn Bailey.
Berikut bio dari Mady: (from wikipedia)
She was born in Boyceville, Wisconsin, to Greg Wold, who works for an advertising firm,[2] and Heidi Wold; she has five siblings.[3] She has English and Irish ancestry. Bailey began to play music and write songs at the age of seven.[4] She played in the marching band of Boyceville High School,[5] and graduated in 2011. Before becoming an artist, Bailey worked as a certified nursing assistant.[4] She is dyslexic.[6] She began her career after graduating,[7] by covering popular songs and posting them on YouTube, which gather over a 100 million views.[1] In 2012, Bailey she joined Keep You Soul Records to assist with the production of her material and moved to Los Angeles in 2013.[4]
Madilyn toured the United States and Canada with Boyce Avenue in the second half of 2013.[1][4]She later described it as "It was an amazing experience being on the road for the first time".[5]In 2014 she married Jimmy Benrud.[8][3]
In 2015, her rendition of the song "Titanium" by David Guetta, gained airplay on Virgin Radio in France.[9] This led to a recording contract with PlayOn in France, a label of Warner Music Group.[9] The song charted in France and Belgium as did the follow-up, a cover of Imagine Dragons "Radioactive". In October 2015, Bailey released an album of covers in France, entitled Muse Box, supported by the single "Rude" feat. Flula. A fourth single, a cover of Cher's "Believe" appeared in early 2016.[10]
In July 2016 she released a five track EP of original material entitled "Wiser".[11][12]
She has been inspired by Michelle Branch and Kina Grannis.[1]


dan berikut adalah karya saya:

Monday, December 30, 2013

Teman Sejati bukan Diukur Materi


Makkah mulanya adalah kota kecil yang sejak dulu dikenal sebagai kota transit perdagangan. Penduduknya dikenal sangat piawai berbisnis. Dari sini lahir beberapa konglomerat multinasional pada zamannya. Berkaitan dengan sukses usaha mereka, Alloh Azza wa Jalla telah mencatatnya dalam al-Qur’an, “Karena kebiasaan orang-orang Qurasy, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.” (QS. Al-Quraisy: 1-2)


Ada beberapa konglomerat yang sangat dikenal pada saat itu. Satu di antaranya adalah Khadijah, istri Rasululloh shallallahu alaihi wasalam sendiri. Modal Khadijah membengkak berlipat-ganda setelah perusahaannya dimanajeri oleh Pemuda Muhammad. Akhirnya kedua insan itu menikah. Lalu jadilah suami-istri ini dikenal luas sebagai pedagang yang sukses.

Selain Khadijah, ada lagi konglomerat sukses bernama Uqbah bin Abi Mu’ith. Ia dikenal sebagai pengusaha multinasional. Pada musim panas, ia berdagang ke negara-negara di sebelah utara (Syam). Sedangkan pada musim dingin, ia berdagang di negara-negara selatan (Yaman).

Sebagai bisnisman, Uqbah menjalin hubungan yang akrab dengan semua kolega dan relasinya. Untuk itu ia tak segan-segan untuk mengeluarkan biaya dari sakunya sendiri. Kadang mentraktir makan teman bisnisnya, tak jarang mengundang makan-makan dalam acara tasyakuran. Dalam acara ini biasanya ia mengundang para tokoh masyarakat, baik dari kalangan pengusaha maupun tokoh berpengaruh lainnya.

Thursday, November 07, 2013

SESUATU YANG TERLEWATKAN


Oleh : Andi Setiawan

Malam gelap yang dingin telah menghinggap, semakin dingin menusuk dengan bersamaannya malam yang semakin larut. Hujan yang mengguyur sejak sore tadi memang semakin membuat suasana malam semakin terdramatisir. Dan kala itu pula aku semakin nyaman untuk tetap menggoyang-goyangkan pena kecilku di atas buku mungil yang sering aku bawa jika aku pergi. Semakin bersemangat pula untuk menggoreskan tinta di atas kertas putih bersih tanpa noda. Semua itu aku lakukan di tempat kesukaanku, dengan kursi yang setiap saat aku duduki saat aku berhadapan dengan apapun saat di meja belajarku.
Di sudut ruang yang kecil, kamarku, dengan intensitas cahaya yang memang  bisa dibilang kurang, aku tetap berusaha menorehkan kata-kata yang muncul di dalam benakku. Entah apa maksud dari semua kata yang kutorehkan tersebut, mungkin hanyalah untaian kata yang tak mengandung banyak arti. Namun aku tetap semangat mengendalikan pena kecilku agar tetap bisa menari-nari di atas kertas. Tetap mencurahkan apa yang aku pikirkan, yang aku rasakan. Meskipun kadang terhenti dengan interaksiku dengan satu toples makanan ringan yang selalu setia menemaniku.
Waktu pun terus bergulir, detik demi detik terus berjalan, kata demi kata yang aku hasilkan pun semakin banyak. Semakin memenuhi lembaran-lembaran kertas yang tergoreskan tinta pena. Tak terasa dengan ketidaksadaran yang setengah menghinggapiku, waktu menunjuk pukul 01:10. Malam semakin larut, suasana pun semakin mencekam terasa. Rasa dingin yang terus-menerus menyelimuti, menembus pori-pori kain pakaian yang aku kenakkan. Selimut yang terbaring rapi di keranjang tempat tidurku, yang berada di belakangku saat itu, terus-menerus menggodaku, mengajakku untuk segera masuk kea lam mimpi. Tapi aku tetap bertahan dengan posisiku, dengan tetap menjaga ritme goresan tinta pena pada lembaran kertas tadi.
Suasana malam semakin sepi, semakin terasa kelam dengan dinginnya yang selalu berusaha menusuk tulang. Ketidaksadaran pun tiba-tiba menghinggapiku, aku berusaha melawannya namun sia-sia juga perlawananku itu. Aku pun terjatuh pada suasana diantara hidup dan mati, hanya tinggal setengah nyawaku yang tinggal di dalam tubuhku. Pada saat itu pula berhentilah gerakan gemulai dari penaku itu. Goresan-goresan tinta pena pada kertas pun berhenti, seakan lepas dari sayatan pedih

Friday, May 24, 2013

TES POTENSI AKADEMIK




APAKAH TES POTENSI AKADEMIK ITU?

Sekarang ini, pada setiap ujian tulis penerimaan CPNS, kenaikan jabatan/pangkat, atau melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, yaitu S2 dan S3. setiap peserta tes akan disuguhkan sebuah tes yang disebut Tes Potensi Akademik. Bahkan mulai tahun 2010 ini TPA menjadi bagian dari SNMPTN.

Tes Potensi Akademik adalah suatu tes yang yang diperuntukkan mengukur kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan ke dunia akademik atau memangku jabatan/golongan dimana jabatan /golongan tersebut membutuhkan kemampuan akademis.

Saat ini, TPA telah menjadi tes standar penyaringan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), rekrutmen karyawan swasta, serta karyawan BUMN. Bahkan kenaikan jabatan setingkat manajer di berbagai perusahaan juga mempersyaratkan karyawannya mencapai TPA dengan skor minimum tertentu. Tes Potensi Akademik juga umum dipakai sebagai tes penerimaan mahasiswa untuk jenjang S2 dan S3.


Tes Potensi Akademik

Skor TPA masing-masing penyelenggara mempunyai kriteria sendiri, namun TPA yang telah umum dipergunakan dan diakui secara internasional yaitu yang diselenggarakan OTO Bappenas dan bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di dalam negeri. Skor tersebut antara 200 – 800 dimana paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800. Seseorang dianggap mempunyai kemampuan rata-rata bila mampu mencapai skor 500 (mean). Skor TPA yang diterbitkan OTO Bappenas berlaku hingga 2 th (dua tahun) sejak tanggal tes, dan tidak dapat diperpanjang kecuali yang bersangkutan mengikuti tes TPA kembali. Materi soal TPA terdiri dari 3 subtest yang masing-masing subtest memiliki skor antara 20 – 80, sehingga nilai/skor total didapat dari penjumlahan skor ketiga subtest tersebut dibagi 3 dan dikalikan 10 (rincian ini dapat dilihat di kertas skor TPA OTO-Bappenas).



Namun demikian anda tak perlu khawatir. Sebab masih ada dua faktor penting lain yang mempengaruhi besar kecilnya skor TPA anda. Yaitu berlatih soal sebanyak-banyaknya dan berlatih menguasai trik-trik TPA tertentu. Itulah dua kunci sukses meraih skor TPA yang optimal. Jadi, ikhtiar (upaya) untuk meningkatkan skor TPA anda adalah dengan dua hal tersebut. Pertama berlatih soal sebanyak mungkin. Kedua, menguasai trik-trik TPA. Dua hal inilah yang jika dikombinasikan akan menjadi sangat efektif meningkatkan skor TPA anda.

Dengan berlatih soal-soal Tes Potensi Akkademik ini,